Minggu, 13 Mei 2012

"Mengucapkan Salam Kepada Orang Kafir"


Kemudian, yang perlu diperhatikan adalah masalah mengucapkan salam kepada orang kafir. Apabila seorang bertemu dengan orang kafir, maka tidak boleh baginya untuk mengucapkan salam kepadanya. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang hal tersebut, sebagaimana dalam sabdanya:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ فَإِذَا لَقِيتُمْ أَحَدَهُمْ فِى طَرِيقٍ فَاضْطَرُّوهُ إِلَى أَضْيَقِهِ ».

(artinya) : Janganlah kalian mendahului mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan Nashrani, dan apabila kalian bertemu dengan mereka di jalan, maka sempitkan jalan untuk mereka. (HR. Muslim no. 5789 dari Abu Hurairah)



Lalu bagaimana jika mereka (orang kafir) yang terlebih dahulu mengucapkan salam? Kita jawab wa ‘alaikum (dan atas kalian). Hal ini berdasarkan sabda Nabi shollallahu 'alaihi wasallam:

أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ.

(artinya) : Apabila ahlul kitab (orang-orang kafir) mengucapkan salam kepada kalian, maka katakanlah wa ‘alaikum (dan atas kalian). (HR. Al Bukhari no. 6258 dan Muslim no. 5780 dari Anas Bin Malik).



Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa orang kafir ketika mengucapkan salam, bukan yang dimaksudkan adalah mendoakan keselamatan sebagaimana kaum muslimin. Akan tetapi, mereka menggunakan lafadz yang mirip, namun maknanya sangat bertentangan. Mereka mengucapkan assaamu ‘alaikum (yang artinya) racun (kecelakaan) atas kalian. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمُ الْيَهُودُ فَإِنَّمَا يَقُولُ أَحَدُهُمُ السَّامُ عَلَيْكَ فَقُلْ وَعَلَيْكَ.

(artinya) : Apabila orang Yahudi mengucapkan salam kepada kalian, maka sesungguhnya mereka mengatakan assaamu ‘alaik (kecelakaan atas kamu), maka jawablah wa ‘alaik (dan atasmu juga). (HR. Al Bukhari no. 6257 dari Abdullah Bin Umar)

أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ مَرَّ يَهُودِيٌّ بِرَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ السَّامُ عَلَيْكَ ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَعَلَيْكَ ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَتَدْرُونَ مَا يَقُولُ : قَالَ السَّامُ عَلَيْكَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ أَلاَ نَقْتُلُهُ قَالَ : لاََ إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ.

Anas bin Malik pernah bercerita bahwa ada seorang Yahudi melewati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu dia mengatakan, assaamu ‘alaik (kecelakaan atasmu). Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menjawab : wa ‘alaik (dan atasmu juga). Tidakkah kalian mengetahui apa yang dia katakan? Dia mengatakan assaamu ‘alaik (kecelakaan atasmu), kata Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam selanjutnya. Para shahabat pun mengatakan : wahai Rasulullah, tidakkah kita membunuhnya? Beliau menjawab : jangan, apabila ahlul kitab mengucapkan salam kepada kalian, maka katakanlah wa ' (dan atas kalian juga). (HR. Al Bukhari no. 6926 dari Anas Bin Malik)


Kebiasaan mengucapkan salam kepada sesama kaum muslimin merupakan sifat yang terpuji. Namun dewasa ini, banyak dari kaum muslimin yang meninggalkannya. Ketika bertemu dengan sesamanya, mereka tidak mengucapkan salam. Bahkan ada sebagian mereka yang lebih menyukai ucapan selamat pagi,selamat sore, atau yang semisalnya. Padahal ini merupakan kebiasaan orang-orang kafir. Maka hendaklah kita membiasakan diri-diri kita untuk memberi salam kepada orang lain dengan salam yang sesuai dengan tuntunan syariat .


Oleh : Abu Ali Abdus Shobur hafidzahulloh

Muroja’ah : Al-Ustadz Abu Karimah Askari hafidzahulloh


(Husna Syifa Ubaidillah)
    YOGYAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar