Senin, 25 Februari 2013

❤ Kelopak Cinta Di ujung pantai ❤

Bismillaah...
Entah Harus Ku mulai darimana,, Mulut ini seolah sulit untuk merangkai setiap bait-bait kata yang ingin ku torehkan dalam kisah ini.

Beberapa tahun silam Aku berjalan menyusuri sebuah Pantai yang elok rupawan, disana aku berjumpa dengan beberapa perahu layar, dan Pulau-pulau indah yang terbentang luas nampak cantik dari kejauhan.
Keelokan pantainya dan pemandangan cantik pulau-pulau dari kejauhan itu membuatku semakin penasaran, sehingga ku dekati pantai itu.


Di tepian Pantai itu aku berjumpa dengan sederet perahu, namun tampak ada yang berbeda diantara deretan perahu itu. Ada sebuah perahu yang sangat jelek, tak seindah perahu nelayan lainnya, ia benar-benar jelek, berlubang, dan tak di cat lagi.
Akhirnya tanpa basa-basi Ku dekati perahu jelek itu, 

"Kenapa kamu begitu jelek, berlubang, dan bahkan beda dari yang lainnya? Tanyaku penasaran"

Perahu itu lantas menjawab,

"Dahulu aku adalah perahu cantik, yang damai ketika ditumpangi orang, namun kini Aku hanya perahu jelek dan berlubang. Karena Aku ditinggal Tuanku berlayar. Tuanku berlayar dengan perahu barunya, lantas Ia meninggalkanku disini setiap saat dihantam gelombang pantai yang tak pernah surut, Aku terhempas tak berdaya selama bertahun-tahun, hingga Akupun hampir dibakar karena melihat keadaanku yang tak layak jika dipakai untuk berlayar. Namun untungnya Aku ditemukan seorang Nelayan, dan Nelayan itu membawaku kembali kesini ditepian pantai, yang merupakan tempatku menanti Tuanku,,"

Melihat sang Perahu bercerita, Aku jadi sedih.. lantas ku tawarkan ia pergi ikut bersamaku.
Namun itu tidak berhasil, alasannya Ia akan terus betahan, sebab di Pantai itulah tempatnya.

Rasa penasaranku belum terbayarkan, akhirnya Aku kembali bertanya,
"Lalu apa yang dilakukan Si Nelayan saat menemukanku??"

"Nelayan itu mencoba menutupi lubang perahu, ia lalu perlahan membersihkannya, hingga Aku bisa kembali berada dalam jejeran perahu-perahu lainnya, yah walaupun Aku belum di cat.
Aku berharap suatu hari nanti aku bisa dipakai kembali untuk berlayar, entah dengan pemilik baru ini, atau mungkin dengan Tuanku yang dulu. ucap perahu itu dengan wajah penuh kesedihan"
Akupun tak kuasa mendengar cerita sang perahu itu, akhirnya ku putuskan kembali pulang.

Beberapa Tahun kemudian keinginanku untuk menengok perahu itu tiba-tiba muncul. Tepatnya hari Minggu, Aku datang ke pantai itu, dan yang ku temui adalah Sang perahu berlubang itu kini tampak lebih indah. Ku dekati Ia perlahan,,

"Aku datang untuk melihat seperti apa keadaanmu saat ini??

"seperti yang kamu lihat husna, Aku tampak lebih indah, bahkan sangat indah. Nelayan yang baik hati itu tiba-tiba membuatku berarti dan terlihat indah seperti sekarang. Sebentar lagi Aku akan berlayar di lautan luas bersama Nelayan itu. Bersama kami akan melalui gelombang lautan yang begitu kencang. doakan semoga kami selamat hingga ke tempat tujuan Husna,  tampak rona bahagia di wajah Perahu itu"

"Alhamdulillah yah, Husna ikut senang, jika kamu kini bisa berlayar kembali, semoga kamu tak pernah merasa sendiri lagi ya."

"Terima kasih Husna, Aku pamit akan berlayar Husna, senang bertemu dengamu." Ucapnya sambil mulai turun ke Lautan"

Tiba-tiba, lima menit kemudian...

"Perahuku yang berlubang dimana ya? Aku datang kembali untuk mempercantik perahuku" 

"Perahu lamamu sudah dipercantik oleh Nelayan itu, karena kamu tak pernah lagi datang menengok perahumu, hingga berlubang bahkan tidak bisa dipakai untuk berlayar. "ucap seorang nelayan yang berada ditepian pantai itu"

Tuan yang punya perahu lantas mendekat pada Nelayan yang baik hati itu. Karena terkenal dengan keramahan hatinya, maka tanpa basa-basi Nelayan yang baik hati itu menyambut Tuan perahu lama dengan senyuman..

"Maaf Tuan, apa anda mencari perahu anda??? Tanya Nelayan yang baik hati"

"iya, apakah anda yang membuat perahu lamaku menjadi cantik? apa anda yang menutupi lubang-lubang dari perahuku? Sambil menunjuk ke arah perahu cantik.

"Sebelumnya saya minta maaf, karena sudah lancang mengambil perahu anda dan membuatnya indah, bahkan kini ia bisa kembali berfungsi untuk berlayar bersamaku, Maaf Tuan, karena awalnya perahu ini hendak di bakar, melihat hal itu saya tidak tega. karena perahu ini masih cantik, hanya saja ia berlubang karena terus dihantam ombak di lautan ini, maka dari itu saya lalu mengambilnya dan membuatnya cantik seperti ini"

Sang Tuan itu hanya bisa termenung, dan meneteskan air mata ketika memandang perahu lamanya.

"Maaf, semua salahku, egois sehingga pergi meninggalkanmu ditepian pantai terus dan terus Kamu dihantam ombak. Perahuku, Maafkan Aku,Aku meninggalkanmu bukan untuk pergi darimu selamanya, hanya saja Aku berlayar dengan perahu baru untuk mencari uang agar memperbaikimu sehingga kau tampak lebih cantik dari perahu-perahu yang ada disini. 
Namun jika saat ini Kau hendak berlayar dengan Tuan barumu maka pergilah. Aku ikhlas.
Namun, ingat pesanku, tetaplah menjaga keseimbangan ketika ditengah lautan nanti Kau bertemu dengan gelombang besar, selalu bersama Tuanmu. 
Maaf atas segala keegoisanku..."

Perahu itu terus meneteskan air mata, dan berkata:
"Selama ini dugaanku salah, Aku kira Kau meninggalkanku untuk selamanya, Namun akupun tak ingin dinilai egois oleh orang lain. Maaf, aku akan berlayar, Ku mohon do'amu semoga Aku dan Tuanku tiba ke tujuan dengan selamat. Jika Kau rindukanku maka resapilah setiap hembusan angin yang melambai-lambai dengan desiran ombak di tepi pantai ini.
Karena hal itulah yang Ku lakukan ketika bertahun-tahun Ku nantikan dirimu datang, Maafkan Aku"

Seketika Itu Perahu dan Tuan barunya perlahan berlayar, hingga semakin jauh.
Tuan perahu yang lama hanya bisa menangis dan menyesal atas segala keegoisannya selama ini.
Kini Perahu itu terlihat semakin jauh, hingga hilang dari pelupuk mata...



                                         Di ujung senja ku torehkan cerita baru untuk menyambut sang malam



                                    ❤ Husna Syifa Ubaidillah, Yogyakarta 26 Februari 2013❤ 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar