Rabu, 19 Februari 2014

♥ Istimewa Jamuan Dari-Mu ♥

Bismillaah...

Tuhan, Ini surat ketigaku Pada-Mu. 
Suratku hadir karena ingin memberitahukan bahwa aku sudah menikmati jamuan dari-Mu. Sungguh, jamuan-Mu membuatku banyak belajar apa arti beriman yang sesungguhnya.

Jujur Tuhan, aku bingung saat jamuan Dari-Mu  itu hadir menyapaku dan keluarga. Aku sedih, aku kesal dan bahkan sering berprasangka buruk akan Engkau.


"Ah, apa lagi ini? Kenapa harus aku dan keluargaku?" 

itulah yang sering ku utarakan dalam do'a, saat awal Kau suguhkan jamuan-Mu kepadaku dan keluarga. Aku benci dengan Jamuan Dari-Mu Tuhan, Aku benci dengan jalan ini. 
Tapi, Tuhan maafkan aku! Aku sadar aku salah menyalah artikan semua ini.

Saat aku berwudhu dan sholat, Kebencianku pudar seolah mati tak ingin bangkit kembali. Aku merasakan ketenangan, aku merasakan kedamaian, aku pelan-pelan bisa menerima Jamuan Dari-Mu. Bahkan dalam setiap raka'at aku sholat, aku tak kuasa menahan air mataku. Ya, tak kuasa!!

Aku sadar, aku tak kuasa menahan air mataku karena aku tahu Engkau amat menyayangiku dan keluarga, Engkau amat memperhatikanku dengan kelaurga, Engkau amat memilih aku dan keluarga untuk menjadi orang-orang terhebat. Karena jamuan istimewa ini tentu tidak akan diberikan kepada sembarang orang.
Hanya orang-orang terpilih menurut-Mu yang layak menerima jamuan Dari-Mu. 

Lihatlah Tuhan, Jamuan dari-Mu kini mengajarkanku arti dari sebuah kesabaran yang sesungguhnya.
Aku jadi tahu bahwa sampai dimana kadar keimananku menurut-Mu. Ternyata benar janji-Mu, Tuhan dalam Surat Al-Ankabut: 
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji? "

Sementara dalam surat Al-Kahfi, Kau pun berfirman:

"Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi itu sebagai perhiasan, agar kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik amal perbuatannya. "
Sungguh aku tertegun saat membaca dan diingatkan oleh orang-orang di sekelilingku. Aku merasa bersalah Pada-Mu Tuhan. Mengapa saat Engkau hadirkan Jamuan istimewa itu, aku selalu saja berprasangka buruk. Aku menyesal dan benar-benar menyesal.

Tuhan, kini aku tahu dan paham apa maksud dari Engkau hadirkan Jamuan ini.
Ini semua karena Engkau ingin menaikan derajatku dan keuargaku satu tingkat lebih tinggi di atas orang-orang yang lalai dalam berserah diri Pada-Mu.

Tuhan, Maafkan aku! :'(

Seiring bertambahnya usiaku, aku semakin bersyukur Pada-Mu. Karena setiap apa yang ku lakukan, ternyata itu semua tak luput dari Penglihatn-Mu, tak luput dari pengawasan-Mu. Sehingga Kau jatuhkan pilihan padaku dan keluarga untuk menerima jamuan Dari-Mu pun bukan karena asal dalam memilih.

Aku bahagia Tuhan, Karena Engkau sudi memilihku dan keluargaku dari sekian banyak hamba-hamba-Mu yang berserah diri Pada-Mu. Itulah jamuan istimewa Dari-Mu yang bernama "UJIAN."

Untuk kata penutup surat ini, aku ingin bilang terima kasih Pada-Mu. Aku Mohon, istiqomahkanlah aku di jalan lurus-Mu, jadikanlah aku anak yang berbakti, jadikanlah aku hamba-Mu yang ta'at beribadah Pada-Mu dan hadirkanlah serta kuatkanlah aku dan keluargaku bersama mereka sahabat-sahabat penyeru pada kebaikan dan saling mengingatkan kala aku salah.

Ku titipkan rinduku Pada-Mu lewat sholat, do'a dan dzikirku.

(*Tertanda: Husna Syifa Ubidillah*)
                                
                             ***************************************

Kawanku, Beruntunglah kamu yang diberikan Ujian dari Allah.
Karena kamulah orang-orang terpilih yang menurut-Nya Kuat.
Karena DIA yakin kamu mampu melewatinya dan DIA ingin mengangkat derajatmu.
Allah baik bukan???

Maka bersyukurlah setiap jiwa-jiwa yang disapa dengan ujian.
Semoga ujian mampu melatih kesabaran, keikhlasan dan senantiasa 
menguatkan pijakanmu di Bumi-Nya.

"Maka Nikmat Tuhanmu Yang manakah yang kamu dustakan"


(dalam kesunyian malam, Yogyakarta 20 Februari 2014)

4 komentar:

  1. Subhanallah,, Dik Syifa memang lihai ya mengemas surat bermanfaat :)
    Semoga Alloh Ta'ala selalu menjagamu dan keluarga, Dik.

    Suka dengan penutran katanya. Sederhana tapi itu justru yang sering kita lupakan.
    Syukron Shalihah, jazaakillahu khairaan.

    Semoga Allahpun menguatkanku seperti menguatkanmu di jalan-Nya.

    BalasHapus
  2. Afwan Kak Zizah :)
    Semoga Allah selalu menguatkanku dan dirimu :)

    aamiin, waiyyaki. Wa anty Fajazaakillahu khairan
    Met aktftas

    BalasHapus
  3. Seperti firman Allah, tida dikatakan beriman suatu kaum sebelum ia di uji.
    Ya..ujian itu adalah salahh satu Rasa Sayang Allah terhadap hamba-NYa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, semoga kita selalu kuat dan sabar saat diberikan ujian :)
      Salamkenal mba Siti :)
      Blog mba juga cantik. Rupanya senang traveling juga??
      posisi dmna, Mba???

      Aku juga tergabung dalam Jilbab Traveler Asma Nadia wilayah Yogyakarta. Siapa tahu bisa saling tuker pengalaman traveling. Cuma aku yang belum bisa wow nulis tentang backpacker

      Hapus