Selasa, 04 Juni 2013

✿ Jangan Pergi Bunda ✿

Dini hari terdengar suara adzan subuh mulai berkumadang di masjid. Gadis kecil yang berusia tujuh tahun, mungil nan shalihah, berkulit putih, cantik rupawan bak bidadari surga itu bangun dari tidurnya untuk melaksanakan
sholat. Sebelum sholat dia menghampiri Sang bunda di kamar. Dia ingin melihat kondisi bundanya yg sudah
beberapa minggu ini terbaring sakit. Ibunda Aisyah menderita penyakit kangker otak stadium 4. dan keluarga  meminta agar bunda di rawat di rumah saja.

Tiba-tiba....
"Aisyah? sedang apa kamu nak? " tanya bunda.
"Bunda, bagaimana kondisi bunda sekarang? bunda sudah sehat?." sambil mendekat di samping ibunda.

"Ica do'akan saja ya nduk,, moga bunda bisa cepat sembuh.
sekarang kamu sholat saja dulu sayangku."

"baik bunda, kalau gitu Ica sholat dulu ya bunda.
 (Sambil perlahan meninggalkan kamar dan berkata pelan dalam hatinya:   Bunda, Ica tahu kalau sebenarnya bunda itu tambah sakit sekarang. Namun bunda berusaha bohong sama ica agar ica tidak sedih melihat keadaan bunda Iya kan?)
hah....! semoga bunda bisa lebih baik." 



***
Aisyah pun melaksanakan sholat subuh. Usai sholatnya dia berdo'a agar Bunda diberi kesembuhan.
" Ya Allah Ica mohon..... berilah kesembuhan pada bunda.
Bundanya Ica jangan dikasih sakit kayak gini. Ica mohon Pada-Mu Ya Allah.
Kata dokter umur bunda tidak panjang lagi. Namun Ica  percaya sama Allah aja kok, nggak mau percaya sama pak dokter.
Ya Allah Ica mohon..... bunda segalanya bagi Ica. Terus kalau bunda pergi, siapa yang menemani Ica tidur ya Allah?
Siapa lagi yang akan menceritakan dongeng buat Ica?
Siapa lagi yang akan peduli sama Ica? 
Siapa lagi yang akan bergurau bersama Ica?
Ayah? tidak mungkin Ya Allah, karena Ayah Ica juga sudah Allah ambil dari Ica.

Ya Allah, Ica tahu kok kalau Ica hanya anak kecil.
Ica mohon ya Allah, kata bunda jika Ica nggak nakal,rajin sholat dan menyayangi dan menghormati orang-orang maka Alllah akan sayang sama Ica dan mau kabulkan apa yang Ica minta.
Nah, makanya Ica mohon Allah sayang sama Ica ya dan mau mengabulkan permintaan Ica.

Ya Allah janga biarkan bunda pergi
Ya Allah sehatkan bunda, buat agar bunda bisa hidup lebih lama dan bisa menemani Ica.
Ya Allah kabulkanlah do'a Ica.
Aamiin...


********************************

"Nurul...............! Ya Allah Bangun Nurul. kamu jangan pergi Nurul............."
 (Teriakan Bulik dari dalam kamar)

"Seperti teriakan Bulik nining. Ya Allah.... Bunda! ada apa dengan bunda??"
Aisyah langsung berlari ke kamar bunda."

"Bunda kenapa bulik? tanya ica dengan panik"
"Ica sayang, bunda telah pergi meniggalkan kita nak.(Bulik yg berusaha memberi penjelasan ke ica)
"TIDAK..!!! Bunda tidak boleh pergi. Ya Allah kenapa Allah gak sayang sama ica? kenapa Allah ambil bunda juga???"

"Bunda....... ayo bangun bunda. Bunda, kata bunda ica gak boleh nakal dan ica harus menghormati orang. Tapi kenapa ica sudah ikut apa yg bunda bilang, bunda jstru pergi tinggalkan ica?
Ica sama siapa bunda? tangisan ica semakin keras."
"ica sayang, diamlah. Allah justru sayang sama Bunda makanya Bunda Di ambil lebih dulu. bulik yg berusaha meyakinkan sambil menahan air mata"

"hik...hik. hiks! terdengar isakan tangis semakin bertambah.

"Tapi siapa yg akan temani ica tidur? siapa yg akan mengantarkan ica ke sekolah? siapa akan menceritakan dongeng lagi untuk ica? Siapa bulik?" 
hiks..hiks...ica yg terus menagis

"Allah....................kenapa bunda ica juga Engkau ambil?" teriakan ica semakin kuat.

Semua yang ada di situ pun menagis melihat ica si gadis mungil yang begitu tidak terima jika harus kehilangan bundanya.


************************
Pukul 08.00 wib semua kerabat dan tetangga datang melayat kerumah.
Para tetangga yg datang melayat pun semua menangis. karena tak tega melihat tangisan si gadis kecil yg mungil itu.


30 menit kemudian .....!
"jangan bawa Bunda. Ica gak mau sendiri disini.
Bunda.... bunda tega meniggalkan ica ya"
 ica yg belum bisa kuat melihat kepergian bunda.

Jenazah bu Nurul pun di antar ke Makam. Setibanya disana, jenazah Langsung di makamkan. Setelah membaca do'a, satu per satu warga pun pamit pulang.

"yang sabar ya Nining, nak Ica."
 ucap salah seorang tetangga.

Ica hanya terdiam seperti orang yang bisu dan kebingungan.

"Sayang.., kita pulang yuk! kita berdo'a saja agar Bunda tenang dialamnya."
 Bulik yang berusaha menenangkan Ica.

Gadis mungil itu pun meniggalkan makam bersama keluarga besarnya.
Dalam hatinya ia berkata:"bunda, semoga bunda tenang dan semoga bunda tidak lupa sama ica. karena Ica selalu merindukan Bunda")


Kini tatapan si mungil seakan kosong. seperti orang yg tidak berdaya lagi.
Sungguh kepergian Bundanya seakan membuat dia tak ada keinginan untuk hidup
di dunia ini lagi.

*SEKIAN* 



1 komentar: